Gubernur Puas Pembangunan Gedung SMAN 10 Pontianak

Sutarmidji mengaku puas dengan hasil pembangunan Gedung B SMAN 10 Pontianak tersebut. “Ini gedung baru di SMA Negeri 10 Pontianak dengan 12 ruang kelas, sebenarnya idealnya itu 27 ruang kelas,” katanya usai melakukan peninjauan. 

“Sehingga sisanya akan kita lanjutkan di tahun depan, karena lahannya yang terbatas semuanya dibuat menjadi bangunan tiga lantai. Hasil pembangunan dari gedung B ini sangat bagus dan rapi ,” tambahnya. 

Dengan kondisi gedung yang sudah bagus, Midji meminta kepada pihak sekolah harus inovatif. Kemudian harus bisa mengukir prestasi dibandingkan sekolah lain. “Kalau 27 ruang kelas ini bisa menampung sekitar 900 anak. Jadi memang lahannya ini tidak begitu luas, karena dulu hanya 2 hektare tapi digunakan untuk SMP-SMA. Tapi saya rasa lahan ini cukup,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kalbar ini menginginkan juga ke depan semua sekolah menggunakan papan tulis digital. Sehingga materi belajar sudah ada di dalam papan tulis digital tersebut. “Tapi memang harganya mahal, satu buah saja sekitar Rp 200 juta, sehingga perlu investasi yang besar tetapi harus ada minimal untuk satu sekolah,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kadisdikbud Provinsi Kalbar Rita Hastarita menjelaskan bahwa dinasnya telah menganggarkan kembali pembangunan untuk penambahan rombel di SMA N 10 Pontianak pada tahun depan sekitar Rp 5 miliar. 

“Tapi sepertinya tidak cukup, sesuai arahan Pak Gubernur memang untuk pembangunan gedung yang sama seperti ini menelan biaya sekitar Rp 14,8 miliar. Terkait anggaran ini juga akan kami koordinasikan ke Bappeda untuk penganggaran kembali dengan besaran yang sama dengan tahun ini.” ujar Rita. 

Ia menjelaskan bahwa sekolah ini dulunya bergabung dengan SMPN 22 Pontianak. Sebab di masa lalu, SMA dan SMP memang masih menjadi kewenangan pemerintah kota. Namun sekarang untuk SMA, kewenangannya sudah diserahkan ke pemerintah provinsi. 

“Dengan kondisi lahan yang terbatas, strateginya gedung yang dibangun naik ke atas bertingkat. Selain gedung, juga ada sarana pendukung seperti meubeler,“ ujarnya. 

Rita mengatakan, pembelajaran ke depan diarahkan ke digitalisasi, seperti penggunaan papan tulis digital. “Kalau untuk papan tulis digital kita masukkan dalam perencanaan. Jadi belum terpenuhi semua,” katanya.

(source. TribunPontianak)

#DikbudKalbar #PendidikanKalbar #SMAKalbar #SMANegeri10Pontianak #GubernurKalbar #Sutarmidji #SekolahPenggerak